Darurat bencana menuntut kita untuk dapat berfikir cepat dan bergerak cepat dengan apa yang ada di hadapan kita. Itulah yang mendasari TAGANA Menoreh di Girimulyo bereksperimen membuat antena Dipoel.
Antena ini merupakan antena sederhana yang hanya memanfaatkan batang alumunium. Alumunium ini di bagi 2 dengan ukuran tertentu yang nantinya akan menjadi antena HT sederhana. Yang fungsinya sebagai antena pemancar portable dan sederhana yang dapat dioperasikan dimanapun bahkan di daerah sulit sekalipun.
Sabtu, 29 Mei 2010
RADIO KOMUNIKASI
Untuk mempercepat tanggap darurat dibutuhkan sebuah sarana komunikasi yang handal yang mampu beroperasi di daerah bencana maupun terpencil sekalipun. Berikut juga murah biaya operasionalnya, mudah pengoperasianya.
Menjawab tantangan diatas terpilihlah radio komunikasi yang biasa kita kenal dengan HT (red. Handy Talky). Perangkat radio komunikasi yang portable bisa dibawa kemana-mana dan ringan berikut juga mudah penggunaannya.
Perangkat ini menjadi penting bagi setiap personel TAGANA yang setiap saat berhadapan dengan bencana. Informasi dengan mudah di bagi-bagikan ke semua personel sehingga koordinasi menjadi lebih cepat dan mudah.
Untuk itu, TAGANA Menoreh menggunakan media ini di freq 154.450 melalui repeater bantuan AL yang dpergunakan untuk penanggulangan bencana bagi semua masyarakat umum. Berikut juga di freq TAGANA Provinsi 166.950 melalui repeater Dinas Sosial Provinsi DIY yang diperuntukkan bagi penanganan bencana di masyarakat umum.
Menjawab tantangan diatas terpilihlah radio komunikasi yang biasa kita kenal dengan HT (red. Handy Talky). Perangkat radio komunikasi yang portable bisa dibawa kemana-mana dan ringan berikut juga mudah penggunaannya.
Perangkat ini menjadi penting bagi setiap personel TAGANA yang setiap saat berhadapan dengan bencana. Informasi dengan mudah di bagi-bagikan ke semua personel sehingga koordinasi menjadi lebih cepat dan mudah.
Untuk itu, TAGANA Menoreh menggunakan media ini di freq 154.450 melalui repeater bantuan AL yang dpergunakan untuk penanggulangan bencana bagi semua masyarakat umum. Berikut juga di freq TAGANA Provinsi 166.950 melalui repeater Dinas Sosial Provinsi DIY yang diperuntukkan bagi penanganan bencana di masyarakat umum.
Rabu, 19 Mei 2010
PELATIHAN SRT DI POSKO PROVINSI
UPACARA HARKITNAS
17/5 Seluruh anggota TAGANA se-Kulon Progo berkumpul di halaman Pemkab Kulon Progo. Bersama para pejabat, muspika, dan anggota Korpri melaksanakan upacara HARKITNAS. Upacara ini dipimpin langsung oleh Bupati Kulon Progo.
Selain agenda upacara ini TAGANA juga melaksanakan agenda pembagian insentif tiwulan Januari-Maret. Berikut juga diadakan briefing untuk dilaksanakanya kegiatan-kegiatan dalam upaya meningkatkan kemampuan dan keterampilan pendukung siaga bencana.
Minggu, 16 Mei 2010
KEBANGKITAN BENCANA NASIONAL
Momen hari Kebangkitan Nasional diantara bencana Nasional yang sedang bangkit. Betapa tidak, Indonesia sedang memasuki sklus bencana ratusan tahun sekali. Indonesia juga di dalam lingkaran api bencana yang sewaktu-waktu terjadi.
Kebangkitan itu tentu dibarengi kebangkitan jiwa-jiwa yang mulai peduli akan bahaya yang mengancam, meski bahaya itu yang mempercepat terjadi adalah kita sendiri. Salah satunya TAGANA. Sebagai jiwa muda yang peduli akan lingkungan.
Kepedulian ini hendaknya dijadikan virus di masyarakat sehingga memicu Kebangkitan Nasional untuk menyelamatkan bumi kita bersama. Di awali dari diri sendiri, lingkungan baru bangsa.
Diri sendiri dimulai dari menaati peraturan yang telah diberlakukan. Seperti pengelolaan sampah. Sampah rumah tangga di kelola dengan sanitasi yang baik sehingga tidak terlalu mencemari lingkungan. Serta sungai yang bersih semakin membuat kehidupan pribadi yang baik.
Lingkungan dimulai dari kesadaran menjaga lingkungan dari sampah yang bertebaran dimana-mana. Penyedian tempat sampah menjadi keharusan agar sampah terkelola dengan baik.
Kebangkitan Nasional tidak hanya diperingati dengan upacara melulu. Perlu langkah nyata yang lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Semangat pagi!! Bangkitlah TAGANA Indonesia.
Kebangkitan itu tentu dibarengi kebangkitan jiwa-jiwa yang mulai peduli akan bahaya yang mengancam, meski bahaya itu yang mempercepat terjadi adalah kita sendiri. Salah satunya TAGANA. Sebagai jiwa muda yang peduli akan lingkungan.
Kepedulian ini hendaknya dijadikan virus di masyarakat sehingga memicu Kebangkitan Nasional untuk menyelamatkan bumi kita bersama. Di awali dari diri sendiri, lingkungan baru bangsa.
Diri sendiri dimulai dari menaati peraturan yang telah diberlakukan. Seperti pengelolaan sampah. Sampah rumah tangga di kelola dengan sanitasi yang baik sehingga tidak terlalu mencemari lingkungan. Serta sungai yang bersih semakin membuat kehidupan pribadi yang baik.
Lingkungan dimulai dari kesadaran menjaga lingkungan dari sampah yang bertebaran dimana-mana. Penyedian tempat sampah menjadi keharusan agar sampah terkelola dengan baik.
Kebangkitan Nasional tidak hanya diperingati dengan upacara melulu. Perlu langkah nyata yang lebih bermanfaat bagi lingkungan sekitar.
Semangat pagi!! Bangkitlah TAGANA Indonesia.
Selasa, 11 Mei 2010
APEL SIAGA TAGANA SEJATENG-DIY
11/5 TAGANA Tuti Utara bersama-sama TAGANA Kulon Progo mewakili Kulon Progo mengikuti Apel siaga di Lapangan Mendut Mungkid, Magelang.
Pukul 16.00 dari Nanggulan Bersama 20 personel berangkat menuju tempat Barak Pengungsian Mungkid untuk transid sebentar melepas lelah.
Pukul 08.00 seluruh personel dari Jateng dan DIY diangkut menuju Lapangan tempat apel berlangsung.
Apel ini dipimpin oleh Wakil Bupati Magelang. Apel Siaga juga dimeriahkan dengan gelar simulasi penanganan bencana oleh TAGANA Jateng. Berikut juga gelar perangkat pendukung Siaga Bencana yang dimiliki TAGANA.
TAGANA NANGGULAN KENA BACOK
8/5 pukul 2.30 WIB Nanggulan yang damai dan tenang terusik oleh 2 orang tak dikenal. Tepatnya di dusun Demen, Wijimulyo Bambang (TAGANA NANGGULAN) tanpa alasan yang jelas dibacok oleh 2 orang tak dikenal tersebut. Akibatnya luka bacok sepanjang 15cm harus mendapat 20jahitan. Kasus ini telah ditangani oleh Kepolisian Polsek Nanggulan.
Langganan:
Postingan (Atom)